Angin yang berhembus dengan tenang dan suara ombak yang berdiri dengan gagahnya menghantam karang yang indah dalam sekali pandang hingga membuat mata memandang.
"Dibalik kaca lensaku, aku melihatnya dengan jelas dari kejauhan bahwa lengkungan itu sangatlah indah saat terpapar sinar matahari."
Aku yang menikmatinya tiba-tiba saja dibuat kaget oleh pria tua yang mendekatiku dengan langkah pendeknya sambil menggenggam tongkat kayu dan ia mengatakan "kamu harus berhati-hati. Apa yang kamu lihat itu hanyalah surga dimata, tetapi neraka di jiwa. Dengarkan aku, saatnya berhenti memikirkan kesenangan dan kenikmatan. Paham? Semuanya bakal...."
***
Aku terlindungi dari pria tua itu. Pria tua yang menghampiriku dengan banyak warna.
"Pria tua itu sudah meninggal karena tertembak di bagian jantungnya hingga tembus dan mengenaiku. Aku fikir, aku sudah mati bersamanya. Ternyata aku diberi kesempatan sekali lagi untuk hidup."
"Ada ucapan yang belum terselesaikan dan juga ada beberapa pertanyaan yang belum aku katakan padanya waktu itu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar