Selasa, 19 Oktober 2021

MENGAPA

 


Sedikit nyeri dalam ruangan yang bersegi empat ini dengan pintu transparan. "semesta tidak berpihak padanya dan ia diuji lagi" kata sang pejuang berdarah 60-an. Sedangkan dara yang berumur 53 tahun tidak menerimanya dan ia berteriak sambil bertanya-tanya "mengapa? kenapa bisa!? apa yang terjadi!? ada apa dengannya!?" ucap dara dengan cinta yang begitu khawatir.




Kamis, 30 September 2021

PRIA TUA

Angin yang berhembus dengan tenang dan suara ombak yang berdiri dengan gagahnya menghantam karang yang indah dalam sekali pandang hingga membuat mata memandang.



"Dibalik kaca lensaku, aku melihatnya dengan jelas dari kejauhan bahwa lengkungan itu sangatlah indah saat terpapar sinar matahari."



Aku yang menikmatinya tiba-tiba saja dibuat kaget oleh pria tua yang mendekatiku dengan langkah pendeknya sambil menggenggam tongkat kayu dan ia mengatakan "kamu harus berhati-hati. Apa yang kamu lihat itu hanyalah surga dimata, tetapi neraka di jiwa. Dengarkan aku, saatnya berhenti memikirkan kesenangan dan kenikmatan. Paham? Semuanya bakal...." 



***


Aku terlindungi dari pria tua itu. Pria tua yang menghampiriku dengan banyak warna.


"Pria tua itu sudah meninggal karena tertembak di bagian jantungnya hingga tembus dan mengenaiku. Aku fikir, aku sudah mati bersamanya. Ternyata aku diberi kesempatan sekali lagi untuk hidup."



"Ada ucapan yang belum terselesaikan dan juga ada beberapa pertanyaan yang belum aku katakan padanya waktu itu."



Selasa, 14 September 2021

SUANSA

 

Selasa, 14 September 2021


Aku terbangun dari dunia indahku dengan sedikit rasa legah disaat langit berwarna jingga. Namun ada sedikit rasa yang berbeda, jiwa yang sedikit hancur tetapi tubuh masih saja memberontak menolak pada otak untuk bergerak tegak.


Lelah sedang berkuasa dan colok'kan lampu yang menyala selalu menemaniku ketika gundah gulana hadir dari suasana yang lara.



Jujur kukatakan,


Aku sedang ada diantara titik dan koma. 

Sejenak dan selamanya jauh berbeda,

bahkan untuk lanjut tanpa berhenti sebentar tidak akan mungkkin.



RENJANA YANG TIADA

 


Kristal beku yang menggantung di atmosfer sangatlah tipis seperti bulu ketika terbitnya sang fajar. 



"Heyyyy... Saatnya untuk terbang keluar"  ucap Mamat situkang parut.


***


Lentik cahayanya kini berada dititik cakrawala.



Wahai engkau wanita yang penuh cinta.

Tolong basuh lah renjana ini dengan cinta dan kasih sayangmu yang nyata.

Saat ini renjanaku sudah menumpuk hingga 6.205 hari yang tak bisa ku bendungi lagi.

Tawa yang tidak bersuara dan wajah indahmu sudah lama sekali tak kutemui.




Bahkan aku yang dahulu enggan memberitahumu, kini terpaut sedih dan haru.

Maaf untuk segalanya, semoga saja engkau bahagia di alam yang baru.



MENGAPA

  Sedikit nyeri dalam ruangan yang bersegi empat ini dengan pintu transparan.  "semesta tidak berpihak padanya dan ia diuji lagi" ...